Pages

Jumat, 19 April 2013

PEMBANGUNAN SISTEM (BANGSIS)


A. Arti BANGSIS
Menyusun suatu yang baru (sistem usulan) untuk menggantikan sistem yang lama (sistem berjalan) secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
B. Sebab Terjadinya BANGSIS
1. Permasalahan yang harus dipecahkan (Problems)
2. Adanya peluang/kesempatan yang dimanfaatkan (Opportunity )
3. Adanya Instruksi-instruksi yang harus diikuti (Directives)
Pengembangan/Pembangunan Sistem perlu dilakukan jika :
1. Permasalahan yang harus dipecahkan (Problems), ada permasalahan dalam sistem yang sedang berjalan.
a. Ketidakberesan
i. Kecurangan yang disengaja.Misalnya mahasiswa dapat merubah nilainya menjadi lebih baik dan sistem tidak menyediakan kontrol untuk pengubahan ini.
ii. Kesalahan kesalahan operasi yang dimungkinkan karena sistem yang tidak beres. Entri nilai siswa bisa tertulis dengan nilai Z
iii. Operasional yang tidak efisien. Mahasiswa harus melakukan antrian pembayaran SPP
iv. Kebijakan manajemen yang tidak ditaati dan dimungkinkan oleh sistem. Dengan sedikit lobi mahasiswa dapat mengubah nilainya jika mendapatkan tanda tangan dari pejabat tertentu padahal dalam aturan penilaian tercantum bahwa penentuan nilai adalah hak dari dosen pengampu mata kuliah
b. Pertumbuhan Organisasi
Ketika jumlah siswa kurang dari 1000 orang sistem KRS dilakukan di laboratorium bisa selesai hanya 1 minggu , ketika 3000 orang mahasiswa maka akan memakan waktu 3 minggu. Jika sistem tidak diubah maka waktu perkuliahan akan mundur oleh karena itu perlu dilakukan perubahan sistem pengisian KRS.
2. Adanya peluang/kesempatan yang dimanfaatkan (Opportunity )
Pendaftaran secara manual hanya dapat menangani calon siswa baru yang datang ke lokasi pendaftaran, untuk meraih calon mahasiswa yag berada di luardaerah dan tidak dapat datang ke lokasi pendaftaran maka disediakan sistem pendaftaran on-line
3. Adanya Instruksi-instruksi yang harus diikuti (Directives).
Untuk menyeragamkan sistem akuntansi nasional maka setiap bendaharawan di instansi pemerintah harus mengganti buku besar manual dengan buku besar elektronik yang di bangun oleh badan akuntasi negara.
Untuk mempercepat informasi pengitungan suara pada pemilu 2004 maka setiap PPS di tingkat kecamatan wajib menggunakan sistem penghitungan pemilu secara elektronik.
C. Indikator perlunya BANGSIS
1. Keluhan dari custumer ( langganan ).
2. Pengiriman barang sering tertunda.
3. Pembayaran gaji terlambat.
4. Tanggung jawab tidak jelas.
5. Produktivitas kerja rendah.
6. Bertumpuknya back order.
7. Adanya Idle capacities ( kapasitas produksi yang menganggur).
D. Peningkatan Yang diHarapkan
1. Performance (Kinerja)
2. Information (Informasi)
3. Economy (Ekonomis)
4. Control (Pengendalian)
5. Efficiency (Efisiensi)
6. Services (Pelayanan)
James Wetherbe mengembangkan framework yang berguna untuk mengklasifikasikan masalah-masalah yang potensial. Framework ini biasa disebut PIECES = Performance, Information, Economy, Control, Eficiency and Services
Parameter yang harus ditingkatkan pada sistem baru.
Performance : peningkatan kinerja dan hasil
Information : peningkatan kualitas informasi yang disajikan
Economy : peningkatan manfaat/keuntungan
Control : peningkatan pengendalian dalam mendeteksi kesalahan/kecurangan
Efficiency : peningkatan terhadap efisiensi operasi ( output/input)
Services : peningkatan pelayanan yang diberikan oleh sistem kepada pelanggan, suplier, partner, karyawan, dll
1. Performance merepresentasikan kinerja sistem yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan user.
2. Information merepresentasikan informasi yang berkatian dengan user dalam hal input, output, dan data yang harus disimpan.
3. Economics merepresentasikan kebutuhan perusahaan untuk mengurangi biaya operasional atau meningkatakan keuntungan dengan pembangunan sistem yang baru.
4. Control merepresentasikan suatu lingkungan tempat sistem itu akan beropreasi, mengyangkut juga tipe dan tingkat keamanan yang harus ada.
5. Efficency merepresentasikan kemampuan sistem untuk menghasilkan output dengan biaya dengan waktu seminimal mungkin.
6. Services merepresentasikan kebutuhan agar sistem handal, fleksibel, dan dapat dikembangkan.
II. PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan memerlukan investasi modal yang besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang terdidik.
4. Perlunya tahapan kerja dalam BANGSIS.
5. Perlunya dokumentasi.
Prinsip Pengembangan Sistem :
Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
Setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat opportunity cost dari masing-masing alternatif
- Investasi yang terbaik harus bernilai
manfaat (benefit) atau hasil baliknya harus lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek investasi tsb bernilai atau tidak.
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Seperti Analis sistem, Manajer sistem dan programmer, serta user yang dididik dengan di berikan on-the-job training.
Tahapan kerja dan tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja & melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk menjalankannya. Siklus pengembangan Sistem (System Development Life Cycle (SDLC)) umumnya menunjukkan tahap – tahap kerja yg harus dilakukan.
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Dokumentasi ada 2 : dokumentasi sistem dan dokumentasi program (manual book)
III. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
1. Tahapan Perencanaan Sistem ( System Planning)
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri :
a. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun
b. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun
Perencanaan sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.
2. Tahapan Analisi Sistem ( System Analiysis )
Bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan.
3. Tahapan Perancangan Sistem ( System Design)
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
4. Tahapan Seleksi Sistem ( System Selection)
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi.
Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancangbangun yang telah dilakukan.
Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.
Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :
1. Memilih penyedia teknologi.
Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb :
a. perangkat keras yang sifatnya umum
b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c. perangkat lunak yang sifatnya umum
d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi
3. Meminta proposal dari penjual
Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih
4. Menyaring penjual
Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai.
5. Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.
5. Tahapan Implementasi Sistem (System Implementation)
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya, sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
- Pemilihan dan pelatihan personil
- Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
- Pemrograman dan pengetesan program
-Pengetesan sistem
3. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
6. Tahapan Perawatan Sistem ( System Maintenence)
Bertujuan agar sistem dapat berjalan secara optimal.
IV. PENDEKATAN BANGSIS
1. Classical / Traditional / Convensional Approach X Struktured Approach
2. Piecemeal Approach X System Approach
3. Bottom -Up Approach X Top – Down Approach
4. Total Approach X Modular Approach
1 Dipandang dari metodologi yang digunakan :
- Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle.
- Pendekatan Terstruktur (structured approach )
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
Alat tersebut meliputi : diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table), diagam HIPO (HIPO diagram), dan bagan terstruktur (structured chart).
2 Dipandang dari sasaran yang dicapai :
- Pendekatan Sepotong (piecerneal approach )
Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu, tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
- Pendekatan Sistem (systems approach )
Pendekatan yg menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
3 Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
- Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan.
Pendekatan dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan menangani transaksi dan naik ke tingkat atas dengan merumuskan kebutuhan berdasarkan transaksi tersebut (ciri pendekatan klasik, dimana data akan akan diolah terlebih dahulu kemudian informasi yang dihasilkan mengikuti datanya.
- Pendekatan Atas Turun
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan :
- mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi ,
- kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi ,
- lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (tingkat operasional), yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol
(merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis )
4 Dipandang dari cara mengembangkannya :
- Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan yg mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan
(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik )
- Pendekatan Moduler
Pendekatan yg berusaha memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana
sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara
(merupakan ciri -ciri pendekatan terstruktur )
5 Dipandang dari teknologi yg digunakan :
- Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
- Pendekatan Berkembang (evolutionary approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.
==========================================
Suplemen Personel Pengembangan Sistem ada di file suplement (terakhir)
V. TEAM YANG MENANGANI BANGSIS
1. Manajer Analisis Sistem
Disebut juga sebagai koordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Sebagai Ketua / koordinator team BANGSIS
b. Mengarahkan, mengontrol & mengatur anggota team BANGSIS
c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek BANGSIS
d. Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah,studi kelayakan , disain sistem dan penerapannya.
e. Memberikan rekomendasi perbaikan sistem.
f. Mewakili team untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal pemberian nasehat kepada manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan kemajuan proyek (progress report)
h. Memeriksa kembali hasil kerja dari team.
2. Ketua Analis Sistem (Lead System Analyst)
Menjabat sebagai wakil dari manajer analisis sistem
TUGAS :
Membantu tugas dari manajer analais sistem dan mewakilinya .
3. Analis Sistem Senior (Senior System Analist)
Merupakan analis sistem yang sudah berpengalaman
4. Analis Sistem (Systems Analyst)
Merupakan analis sistem yang cukup bepengalaman
5. Analis Sistem Junior
Merupakan analis sistem yang belum berpengalaman
6. Pemrograman Aplikasi Senior
Merupakan pemrogram yg sudah berpengalaman
TUGAS :
Merancang spesifikasi dari progarm aplikasi dan mengkoordinasi kerja dari pemrogram yang lainnya.
7. Pemrograman Aplikasi
Merupakan pemrogram yang cukup berpengalaman
8. Pemrograman Aplikasi Junior
Merupakan pemrogram yang belum berpengalaman

0 komentar:

Posting Komentar